Serodiagnosis Antibodi Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus (Anti-SARS-CoV-2)
52000
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut parah. Sejauh ini, kejadian penularan melalui darah secara langsung belum banyak diketahui. Hal ini dikarenakan viremia dari infeksi virus SARS-CoV-2 sangat kecil, antara 2-3 hari setelah terinfeksi. Imunoglobulin M (IgM) adalah antibodi yang terbentuk pada masa awal seseorang terinfeksi virus, yaitu sekitar hari ketiga dan dapat bertahan dalam darah hingga 3-4 bulan setelah infeksi.
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernafasan akut parah. Sejauh ini, kejadian penularan melalui darah secara langsung belum banyak diketahui. Hal ini dikarenakan viremia dari infeksi virus SARS-CoV-2 sangat kecil, antara 2-3 hari setelah terinfeksi. Imunoglobulin M (IgM) adalah antibodi yang terbentuk pada masa awal seseorang terinfeksi virus, yaitu sekitar hari ketiga dan dapat bertahan dalam darah hingga 3-4 bulan setelah infeksi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan serodiagnosis antibodi SARS-CoV-2 pada pendonor darah di Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan desain penelitian eksploratif. Sampel penelitian terdiri dari 100 sampel darah donor dari UTD PMI Surabaya. Pemeriksaan Rapid Diagnostic Test di Laboratorium Imunologi Departemen Teknologi, Laboratorium Medik, Poltekkes, Kemenkes, dan Laboratorium Imunoserologi BBLK Surabaya untuk pemeriksaan titer antibodi menggunakan metode ELISA pada Mei 2022.
Hasil analisis antibodi terhadap SARS-CoV-2 pada pendonor darah di Surabaya sebesar 58% (Cut Off Index = 0,1569), sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi pembentukan antibodi.
Catatan untuk pembeli!
| Penulis | Evy Diah Woelansari & Retno Sasongkowati |
| ISBN | 978-602-1261-39-2 |
| Dimensi | 15x23 cm |
| Tebal | 60 Halaman |
| Terbit | Januari 2023 |
| Format | Softcover |
